Senin, 24 Agustus 2015

Sepi

Kalau dipikir-pikir, hidup itu sepi ya, jika tidak ada komentar dan perbincangan. Hidup terasa sepi itu ibarat sosial media, cuma bisa melihat postingan orang lain, retweet postingannya atau like postingannya tapi tanpa memberi komentar dan tanpa ada perbincangan atau sekedar chat biasa. Kayak di blog gue aja, gak ada yang komentar dan pastinya gak ada perbicangan, sepi. Makanya buat para pembaca, beri komentarnya dong di sini, jangan beri komentar lewat chat pribadi. Hehehe 

Hidup itu kayak hidup di sosial media, ada yang hidupnya selalu pamer dengan postingan-postingannya tapi giliran diberi komentar malah gak ada balasan, hidupnya cuma untuk pamer dan gak terima perbincangan. Ada juga yang hidup di sosial media hanya untuk dagang, yang seperti itu mungkin dapat dikatakan "hidup", selain selalu dikomentari dan tentunya selalu ada perbincangan meskipun perbincangan di sini hanya untuk penjual dan pembeli yang berminat, kalau tidak berminat, maka sepilah hidupnya. Ada juga yang kehidupannya ramai, tapi sayangnya hidupnya terasa ramai jika di sosial media saja alias hanya di dunia maya, selebihnya hidupnya sepi di dunia nyata.

Hmm... pasti masih pada bingung ya ini tulisan absurd apa?

Jadi, intinya hidup itu sepi jika tanpa perbincangan. Kayak tempo hari di salah satu stasiun di Jakarta, kelihatannya sih ramai pengunjung, tapi suasana di sana justru sepi. Karena mereka memiliki dunia ramai yang tersendiri; dunia maya. Dan yang lebih gak enaknya lagi, di dunia nyata terasa sepi, di dunia maya juga ikutan sepi. Gak ada kehidupan yang menarik. Memang begitulah, kalau hidup tanpa ada komunikasi dengan orang lain. 

2 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Social media di Indonesia makin hari makin melenceng dari hakikat dasarnya, karena sebagian besar orang sebenarnya tidak ingin bersosial hanya ingin mendapat kepuasan diri. :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, sepertinya sosmed kekinian memang untuk kepuasan diri alias sekedar eksis. 😉

      Hapus