Kamis, 13 Agustus 2015

Sadar Diri

Pada suatu waktu bila pikiran tertuju pada sebuah dosa, kematian dan alam akhirat. Menyingkirkan sejenak serba-serbi kehidupan dunia dan anganan tentangmu. Ada rasa khawatir, takut, dan juga sedih yang tak terbayangkan, "bagaimana nanti kematianku?" 

Ditambah lagi jika pikiran tersebut dibayangkan oleh wajah-wajah orang yang disayangi; orang tua. Rasanya ada perih yang menyobek bila memikirkan kehidupan akhirat. Berpikir bila diri ini nantinya akan tinggal sendiri di dalam tanah, tanpa ada cahaya, dan tanpa ada penolong siapapun kecuali amalan-amalan yang dibekali dengan kebaikan. Lantas, bagaimana jika amalan tersebut lebih ringan timbangannya dibanding amalan-amalan buruk semasa di dunia? Jujur, sebagai manusia yang kerap masih melakukan dosa namun sadar itu adalah dosa, rasa takut itu seakan terus menghantui, takut masuk ke dalam tempat yang paling jahanam. Terlebih bila sudah memasuki dunia akhirat, tak ada lagi pengulangan atau tak ada gunanya lagi penyesalan bila amalan buruk di dunia ditimbang lebih berat. 

Alam akhirat begitu abadi dan siksa kubur teruslah menanti. Lalu, bagaimana dengan diri? Apakah sudah siap bila Izrail menghampiri? 

Satu lagi untuk kalian yang sudah membaca postingan ini, ingatkanku bila ada kesalahan yang musti diperbaiki, nasihatkan aku dikala sendiri, dan sadarkanku akan selalu tentang mati. Karena aku seringkali lupa akan hal ini dan masih terlena oleh kehidupan dunia yang semu, yang lebih banyak menawarkan untuk pergi beranjak menikmati suguhan ciptaanNya namun justru melupakanNya. 

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar