Selasa, 18 Agustus 2015

Kamu

Seharusnya kemarin, tepat di tanggal delapan belas. Di mana angka yang selalu membawa pada kenangan manis. Delapan belas september dua ribu sembilan, itulah pertama kali aku dan kamu bertemu. Di salah satu bangku penumpang yang berhadapan, aku dan kamu terjalin dalam sebuah perkenalan semu. Ingatkah saat itu bagaimana wajahmu pertama kali kulihat? Dan ingatkah kamu akan sebuah senyuman yang tak sengaja aku berikan? Di gerbong tiga dari belakang, aku menghitung jarak perpisahan dan harapan. 

Tak ada acara saling tukar kontak, namun selang sebulan aku dan kamu terpisah karena tujuan kota yang berbeda. Kamu datang bak hantu yang bergerayangan. Di sekolahku saat itu, dua kali aku dan kamu bertemu. 

Dan waktu terus mengeratkan di antara dua muda-mudi yang sudah saling menyukai. Namun, waktu juga yang telah merenggangkannya. 

Bersabarlah... sejauh aku dan kamu terus menanti seperti dulu. Akan ada waktu di mana nanti aku dan kamu bertemu dengan yang sudah ditentukanNya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar