Sabtu, 25 Juli 2015

Waktu Bersama Keluarga

Baru saja buka mata usai menjalani mimpi penuh petualangan dan nyawa masih belum seutuhnya terkumpul. Tiba-tiba si mama menghampiri dengan sebuah pertanyaan dengan suara yang begitu lembut: "hari ini kamu pergi ke mana? hari ini kesibukannya apa?" Tak dapat menjawab karena baru saja bangun tidur, akhirnya saya hanya diam dan perlahan melihat dirinya menjauh dari letak saya yang masih duduk tergeletak.

Oh ya, ini adalah minggu terakhir liburan. Dan semuanya besok mengerjakan rutinitas seperti biasanya. Si mama besok sudah masuk kerja dan kembali pada kesibukan masing-masing.

Hmm... kami bukan dari keluarga kalangan atas, tapi kami seperti keluarga yang sulit untuk berkumpul utuh. Selama dua minggu mama libur kerja dan itu adalah momen langka, saya justru lebih sering di luar rumah karena faktor beberapa hal. Kadang suka tertawa haru melihat fenomena keluarga yang seringkali tidak seimbang; kalau mama sama bapak kumpul, saya nya yang tidak ada. Kalau mama sama saya kumpul, bapaknya yang tidak ada. Dan sebaliknya kalau saya dan bapak kumpul, mama nya yang tidak ada. Hanya hari raya Idul Fitri kemarin saja semuanya kumpul utuh dan bepergian utuh. Tak seperti biasanya yang jika kumpul hanya malam hari, itu pun terbilang singkat waktu yang terbuang bersama.

Bahkan yang lebih bikin saya tertawa haru adalah saat mama, bapak, dan saya pergi bersama namun dengan masing-masing tujuan berbeda. Waktu yang berkualitas untuk keluarga sepertinya lebih minim dibanding waktu yang diberikan untuk selain keluarga. 

Keluarga memanglah menjadi perioritas utama, bahkan saya pun selalu terus terang bila ingin meninggalkan rumah sedari mama masih libur kerja. "Hari ini mau ke sini, mau ngerjain ini. Gak apa-apa kan ditinggal? Gak apa-apa kan di rumah sendirian? Gak apa-apa kan di rumah gak ada yang nemenin?" dan jawaban mama hanya tersenyum sambil bilang, "Iya sana pergi, pulang jam berapa nanti?"

Pertanyaan seperti itulah yang seringkali membuat saya selalu ingin cepat pulang tanpa mengambil waktu untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Misalnya, usai melaksanakan kegiatan hari ini, yang seharusnya langsung pulang malah ikut teman ke tempat makan atau minum sekedar mengobrol. Oh ya, pernah juga buru-buru pulang dan berharap bisa sama mama di rumah, tapi pas sampai di rumah, si mama nya malah yang pergi. Pfffft! I just wanted to have a lot time and quality time for the family. Because if one of them is not there, there is not quality time. 

Jadi, menyempatkan waktu untuk keluarga memang hal yang sangat penting. Karena kita tidaklah tahu kapan kelengkapan ini berakhir dan satu persatu menemukan ajal masing-masing. Karena itu, sesibuk apapun sisihkanlah waktu untuk bersama keluarga meski sekedar kumpul di rumah dan menikmati santapan bersama. It's more than enough. 

***








Tidak ada komentar:

Posting Komentar