Sabtu, 25 Juli 2015

Mau Jadi Sholehah

Aku
Tidaklah mulia seperti Khadijah
Tidaklah taqwa seperti Aisyah
Tidaklah tabah seperti Fatimah
Tidak pula kaya seperti Balqis
Juga tidak cantik seperti Zulaikhah

Aku
Aku hanyalah wanita biasa
Wanita yang berkeinginan untuk
Menjadi wanita sholehah

--------------


Tidak ada keinginan yang lebih indah bagi para wanita selain untuk menjadi wanita sholehah, karena wanita sholehah lebih indah dibanding perhiasan dunia. Masya Allah ...

Namun, ditepi impian tersebut tak semulus apa yang dibayangkan. Untuk menjadi wanita sholehah memang tidaklah mudah. Ada proses hijrah yang pada umumnya orang-orang katakan. Kalau dahulu masih berantakan, maka hijrahnya adalah bagaimana membentuk diri atau menata diri agar lebih rapi dan tidak lagi berantakan. 

Proses hijrah sangat banyak hambatannya, apalagi soal cinta. Bagaimana tidak, bagi wanita yang memulai hidup jauh dari agama, cinta adalah kebebasan dalam berekspresi. Mudah menyatakannya dan mudah menjalinkannya, asal masih dalam batasan normal atau tidak kelewat batas. Pacaran ya pacaran bukan pacaran kayak sudah menjalin pernikahan. Itu beda lagi katagorinya.

Ngomong-ngomong soal cinta, fitrah manusia itu adalah merasakan jatuh cinta. Kalau dahulu dengan mudahnya memberikan "sinyal" tanda rasa suka, namun seiring berjalannya waktu, impian menjadi sholehah lah yang membuat rem tersendiri akan hal tersebut. Jatuh cinta tak lagi sama seperti dahulu meski jatuh cinta rasanya tetap saja sama. 

By the way, Islam itu memang begitu spektakuler. Menjaga cinta dan memeliharanya. Sampai suatu waktu sempat menemukan diri dalam sebuah cermin malu akan hal yang pernah dilakukan atas nama cinta. Ah, cinta memang membutakan bila dilihat dengan pandangan nafsu belaka.

Lantas, bagaimana mengontrol datangnya virus pink tersebut? Kembali ke poin utama yaitu berkeinginan menjadi wanita sholehah, entah ada angin apa yang menghembuskan untuk memiliki cita-cita seperti itu, padahal banyak tuntutan dan lainnya. Tapi meski terbesit hal demikian, lahirlah rasa syukur dengan arahan ke arah cita-cita yang mengajak untuk terus memperbaiki diri meskipun susahnya minta ampun. Kalau dibilang banyak yang gak boleh dilakukan, mungkin sebagian kecil sudah mulai perlahan diterapkan namun tidaklah utuh semuanya. Karena proses hijrah seseorang butuh proses yang tidak instan. 

Mulai perlahan belajar menahan rasa jatuh cinta, membuang sejauh mungkin rasa deg-degan yang hampir bikin jantung lebih cepat berdetak saat bertemu, mulai menjaga dalam hal lainnya, dan yang paling manis adalah  tanpa sengaja mulai diam-diam menyelipkan namanya di dalam doa. Begitulah sebagian besar yang bisa menjadi pengontrol bila virus pink tersebut sudah bersarang di dalam diri. Hmmm... indah ya bila membayangkan wanita sholehah, dalam urusan cinta saja dijaganya apalagi dalam urusan yang lainnya? Makanya, banyak yang terpikat untuk meraih cita-cita tersebut. 

Maka dari itu, berkenanlah para lelaki untuk turut membantu para wanita yang ingin menjadi sholehah. Karena godaan yang paling rumit adalah apabila lawan jenis yang disuka atau tidak, tak mampu menjaga hal apapun yang seringkali setan bisikkan. So, jika berkeinginan memiliki wanita sholehah maka sholeh kan lah diri terlebih dahulu, begitupun sebaliknya. Dan tentunya wanita solehah masa kini tidak sebanding dengan sosok wanita sholehah sebelumnya pada masa Nabi.

Satu lagi, yang namanya keinginan pastilah ada proses belajar untuk mencapainya. Karena itu, tolong diingatkan bila di dalam proses tersebut ada kesalahan, jangan malah dibuat cacian atau hinaan. Karena kami hanyalah wanita biasa yang ingin menjadi wanita sholehah. Aamiiin. 

****







Tidak ada komentar:

Posting Komentar