Selasa, 21 Juli 2015

Melancong ke Pantai Ancol

Akhir tanggal merah di bulan Juli ini membuat saya dan teman saya tidak ingin menghabiskan waktu secara cuma-cuma. Jam 14.30 WIB, kami pun langsung melancong menaiki Transjakarta ke arah halte busway Ancol. Hanya bermodalkan tiket Transjakarta seharga Rp 3.500 dan juga tiket masuk Ancol seharga Rp 25.000, kami memulai liburan yang sederhana ini.

Awalnya saya hanya menginginkan untuk mengambil foto jembatan Ancol saat senja tiba. Namun karena sampai di sana masih dapat mengulur waktu kedatangan matahari terbenam, teman saya pun mengemukakan ide nya untuk mengambil foto dengan tema liburan bersama keluarga. Jadilah, saya juga ingin mengambil foto momen liburan anak bocah bersama keluarga, meski terbesit rasa sedih mengingat kenangan bersama keluarga waktu masih kecil.

Melihat hal demikian, saya menyadari bahwasanya liburan tak akan berarti tanpa nuansa kekeluargaan, karena kebanyakan orang berlibur untuk lari dari kesepian. Liburan juga tak harus mahal, karena liburan yang sederhana pun mampu menciptakan kebahagiaan.

Berikut adalah beberapa postingan foto yang diambil di sini:

Apapun bentuk pasirnya yang penting usaha membangunnya. 



Bermain bersama lebih menyenangkan.
Sosok ayah yang sedang bermain pasir dengan anaknya.
Meski terlihat acuh namun Ia tetap memperhatikan anak-anaknya. Begitulah sosok seorang ayah.
Seorang ibu yang sedang mengajak anaknya bermain pasir.

Seorang anak dan dunianya. Asyik ya ... 

"Nak, ayah tidur dulu ya. Kamu main pasir saja." Kira-kira begitulah kata si Ayah.

Menuju senja yang sudah dinanti banyak orang.


Dan akhir dari tulisan ini adalah seperti gambar berikut:

Di mana pun tempat liburannya, yang terpenting adalah arti kebersamaannya. 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar