Rabu, 22 Juli 2015

Jangan Jadi Parasit

Akan selalu ada momen di mana lo kerja sendirian padahal lo punya tim di dalamnya. Kalau bukan karena sebuah tanggung jawab akan suatu hal yang harus diselesaikan, bisa saja lo juga akan merasa acuh dan tak sama sekali peduli. Contohnya saat mengemban tugas dari dosen per kelompok. Tapi cuma lo yang merasa kerjain tugas tersebut sendirian, yang lainnya hanya tinggal menunggu hasil dan bayar patungan nge-print pas mau presentasi tugas tersebut. Dan tinggallah alasan-alasan klise yang membuat mereka mengalihkan kemalasannya. Ada yang bilang sakit (padahal gak sakit parah) juga ada yang bilang sibuk kerja (Haduh, kerja dijadikan faktor utama). Sesibuk-sibuknya orang kerja pasti ada waktu luang meski sedikit, nah kenapa gak pada mau memanfaatkan waktu? Kalau masih juga sibuk dengan kerjaan, kenapa masih ingin menikmati bangku kuliah? Toh bakal percuma jika kuliah hanya menginginkan Ijazahnya untuk naik jabatan tapi ilmu tak sebanding yang dicapai. Intinya adalah jangan membebani anggota kelompok lainnya kalau memang menerima tugas yang harus diselesaikan bersama. Gitu saja sih. Dan yang lebih parahnya jika satu anggota tersebut sudah susah payah mengerjakan tugas sendirian namun hasilnya tidak memuaskan, anggota lainnya yang tidak turut membantu dalam menyelesaikan tugas malah bisanya menyalahkan dan menjelek-jelekkan. Tipe orang seperti inilah yang biasa disebut parasit.

Kuliah sambil kerja atau kerja sambil kuliah memang tidak masalah, asalkan dapat membagi waktu secara adil untuk keduanya. Memangnya situ orang mau, kerja habis-habisan kemudian bayar kuliah tapi ternyata kuliah hanya mengandalkan pikiran orang lain. Pfffft!!! Capek di dompet itu mah. 

Mbok ya, kalau tugas kelompok itu dikerjakan bareng-bareng, gak harus ketemu semua anggota kelompoknya, cukup berkirim-kiriman email mengenai pembahasan tugas. Lah ini mah kadang suka lucu, kalau satu memberikan komando, malah dibilang sok jadi ketua, sok begitu lah, sok begini lah. Dan alhasil tugas jadi terbengkalai karena anggapan tersebut. Payah dah ah, kalau sudah jadi mahasiswa tapi pikirannya masih kayak bocah seragam sekolah. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar